Mobil Terbang

Apakah mobil terbang akan segera terwujud

Apakah Mobil Terbang Akan Segera Terwujud

 

 

Sejarah Mobil Terbang 

Gagasan tentang mobil terbang sebenarnya sudah ada sejak lama. Karena sejak pesawat terbang ditemukan, banyak yang mencoba menggabungkannya dengan konsep otomobil. Beberapa ilmuwan dan insinyur ternama bahkan telah mencoba menciptakan kendaraan revolusioner ini sejak abad ke-20.

Pada tahun 1917, Glenn Curtiss, seorang pionir dirgantara, berhasil menciptakan “Autoplane,” yang merupakan sejenis mobil terbang pertama. Meskipun hanya mampu melaju beberapa meter di atas tanah, hal ini telah membuka pintu menuju kemungkinan adanya kendaraan masa depan yang dapat terbang.

Saat itu, kendala utama dalam mewujudkan mobil terbang adalah terbatasnya teknologi yang bisa mendukung kendaraan dengan kemampuan mengudara dan bermanuver dengan aman. Dalam beberapa dekade terakhir, banyak perusahaan dan startup yang telah mencoba mewujudkan mobil terbang dengan berbagai konsep dan desain.

Bagaimana Perkembangan Mobil Terbang Saat Ini? 

Dengan kemajuan teknologi yang pesat, masa depan mobil terbang tampak semakin menarik. Berikut adalah beberapa contoh “mobil” terbang yang sedang diuji coba saat ini:

1. Koncepto Millenya

Koncepto Millenya merupakan mobil terbang buatan Filipina yang telah menggebrak dunia dengan inovasinya. Mobil terbang ini memiliki delapan rotor dan berfungsi sebagai drone raksasa yang dirancang untuk membawa penumpang. Dengan teknologi modern dan desain futuristik, Koncepto Millenya diharapkan bisa menjadi salah satu solusi transportasi masa depan.

2. EHang 216

Sejak 2017 lalu, sebenarnya sudah ada perusahaan Tiongkok yang memproduksi mobil terbang, yaitu EHang. Tak salah jika EHang dianggap sebagai pioneer di industri ini. EHang 216 adalah mobil terbang drone yang telah menjalani berbagai uji coba penerbangan. Dilengkapi dengan delapan baling-baling, EHang 216 mampu membawa sepasang penumpang dengan aman dan nyaman. Perusahaan EHang terus melakukan pengembangan untuk menghadirkan mobil terbang komersial yang dapat diakses oleh masyarakat.

3. XPENG X2

Masih di Tiongkok, ada juga smart flying car bernama XPENG X2 yang dikembangkan oleh produsen mobil listrik XPeng Motors. Meskipun bukan mobil terbang dalam arti sebenarnya (yaitu mobil konvensional yang bisa terbang), XPENG X2 memiliki fitur semi-otonom yang dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna. Dengan dua tempat duduk, XPENG X2 cocok dijadikan kendaraan untuk terbang rendah di perkotaan karena mampu menempuh jarak pendek dengan baik. Tak hanya itu, kendaraan ini juga tidak menghasilkan emisi karbon dioksida selama terbang, menjadikannya mobil terbang ramah lingkungan.

Hambatan Terciptanya Mobil Terbang

Meskipun mimpi tentang mobil yang bisa terbang terdengar tidak terlalu mustahil sekarang, ada beberapa hambatan yang harus diatasi terlebih dahulu. Contohnya teknologi yang masih kurang memadai. Keterbatasan baterai yang dapat mempengaruhi jarak terbang dan daya angkut pun sangat perlu diperhitungkan. Ini adalah tantangan teknis yang kompleks yang masih perlu dipecahkan oleh para insinyur dan ilmuwan.

Lalu ada masalah regulasi yang belum mengakomodasi. Peraturan dan izin operasional perlu dibuat dan diterapkan dengan cermat untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengguna. Membuka ruang bagi kendaraan baru seperti mobil terbang memerlukan kerjasama antara pemerintah, regulator, dan perusahaan penerbangan.

Infrastruktur yang tersedia saat ini pun belum sepenuhnya mendukung mobil-mobil terbang untuk beroperasi. Bandara-bandara tradisional tidak dapat menampung kendaraan udara tambahan tanpa penyesuaian yang signifikan. Oleh karena itu, diperlukan investasi besar dalam pembangunan infrastruktur khusus untuk mendukung mobilitas mobil terbang.

Masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mimpi ini benar-benar terwujud. Namun, perkembangan yang pesat dalam teknologi dan semangat inovasi dari berbagai perusahaan rintisan menunjukkan bahwa kemungkinan mobil terbang semakin nyata.

Rekomendasi Insight